-->

Contoh Soal Ukom Perawat dan Kunci Jawaban (Part 5) Update

Uji kompetensi adalah salah satu ujian yang kerap disingakt dengan Ukom. Ukom menjadi salah satu ujian wajib bagi lulusan tenaga kesehatan di Indonesia.

Contoh Soal Ukom Perawat dan Kunci Jawaban Terlengkap Part 5 - www.herusetianto.com

Perawat termasuk salah satu tenaga kesehatan yang wajib mengikuti Ukom tersebut. Tercatat setiap tahunnya digelar Ukom secara serentak seluruh kampus di tanah air.

Contoh Soal Ukom Perawat dan Kunci Jawaban (Part 4)

Keperawatan Medika Bedah (10 Soal)

Soal 1. Seorang perempuan (45 tahun) dirawat di Bangsal Bedah dan terpasang kantong kolostomi pada pasien. Perawat melihat kantong kolostomi telah penuh oleh 2/3 feses. Saat ini perawat telah memasang handscoon.

Apakah tindakan yang tepat dilakukan oleh perawat selanjutnya?

a. Mengkaji kondisi stoma
b. Mengosongkan kantong kolostomi
c. Membersihkan sisa feses dari stoma
d. Melepaskan kantong kolostomi secara perlahan
e. Membersihkan kulit di sekitar stoma

Jawaban : B. Mengosongkan kantong kolostomi. Pembahasan: Prosedur Perawatan Kolostomi yang tepat sesuai dengan SOP yang berlaku.


Soal 2. Seorang laki-laki (50 tahun) dirawat di Bangsal Paru dan pada dada kanan pasien terpasang selang WSD dengan sistem dua botol. Saat ini perawat akan melakukan perawatan WSD.

Apakah tindakan yang tepat dilakukan perawat sebelum melepaskan sambungan botol lama dari selang dada?

a. Menggunakan handscoon
b. Memposisikan pasien duduk dengan nyaman
c. Mengklem selang drainase dengan 2 klem
d. Mengamati adanya undulasi
e. Mempersiapakan 2 buah botol steril

Jawaban : C. Mengklem selang drainase dengan 2 klem. Pembahasan: Prosedur Perawatan WSD.

Soal 3. Seorang laki-laki (28 tahun) dirawat di Bangsal Trauma dengan post Craniotomy hari kedua. Perawat akan melakukan perawatan luka pada pasien. Saat ini perawat telah membersihkan luka dan kulit di sekitar luka dengan NaCl 0,9%.

Apakah tindakan yang tepat dilakukan oleh perawat selanjutnya?

a. Menutup luka dengan kassa kering
b. Menutup luka dengan kassa lembab
c. Mengkaji kondisi luka
d. Melepaskan handscoon
e. Mengoleskan cairan antiseptik pada luka

Jawaban: E. Mengoleskan cairan antiseptik pada luka. Pembahasan: erawatan Luka Operasi. Opsi "Menutup luka dengan kassa kering" Kurang tepat. Ini dilakukan setelah perawat mengoleskan luka dengan cairan antiseptik. Opsi "Menutup luka dengan kassa lembab" Salah. Ini dilakukan pada perawatan luka kotor.. Opsi "Mengkaji kondisi luka" Kurang tepat. Ini dilakukan sebelum perawat membersihkan luka dengan NaCl 0,9%. Opsi "Melepaskan handscoon" Kurang tepat. Ini dilakukan setelah prosedur perawatan luka selesai dilakukan perawat. Opsi "Mengoleskan cairan antiseptik pada luka" TEPAT.* Setelah luka dibersihkan dengan cairan NaCl 0,9%, selanjutnya perawat mengoleskan luka dengan kassa yang telah diberi cairan antiseptik..

Soal 4. Seorang laki-laki (55 tahun) dirawat di Rumah Sakit setelah menjalani operasi Batu Ginjal. Hari ini pasien sudah diperbolehkan pulang oleh dokter. Perawat akan melepaskan kateter urin yang terpasang dan saat ini telah menggunakan handscoon.

Apakah tindakan yang tepat dilakukan perawat setelah menjelaskan prosedur pada pasien?

a. Memasang sampiran
b. Memasang pengalas di bawah paha pasien
c. Menarik selang kateter saat pasien ekspirasi
d. Mengeluarkan cairan dari balon menggunakan spuit
e. Melakukan latihan kandung kemih

Jawaban : A. Memasang sampiran. Pembahasan: Prosedur Aff Kateter: 1. Cuci tangan dan pakai handscoon, 2. Periksa instruksi dokter, 3. Identifikasi pasien dan jelaskan prosedur*, 4. Berikan privasi dan posisikan pasien telentang, 5. Singkap kain penutup untuk memaparkan kateter tetapi jangan sampai memaparkan area perineum secara berlebihan, 6. Letakkan alas pelindung di bawah paha pasien, 7. Kosongkan urin dalam selang ke dalam kantung urin, 8. Lepaskan plester apapun yang merekatkan kateter pada tungkai,  9. Masukkan ujung spuit ke dalam pintu saluran balon dan keluarkan semua udara atau cairan dari balon, umumnya 5 – 10 cc. Jangan memotong pintu saluran, 10. Instruksikan pasien untuk menarik napas dalam bila memungkinkan serta tarik kateter secara lembut dan mulus saat ekspirasi. Berhenti bila menemui hambatan dan periksa kembali pintu saluran balon, 11. Perhatikan sedimen, mucus, atau darah apapun yang mungkin menempel pada kateter. Bila diperlukan, kultur ujung kateter dengan memotongnya menggunakan gunting steril dan letakkan pada wah yang sesuai, 12. Bersihkan area perineum pasien atau berikan waslap basah hangat pada pasien disertai instruksi untuk membersihkan diri pasien sendiri, 13. Lepaskan handscoon dan cuci tangan, 14. Selimuti pasien dan posisikan secara nyaman, 15. Instruksikan apsien untuk minum sesuai toleransi dan untuk memanggil perawat bila akan berkemih, 16. Catat waktu dan jumlah urin dari buang air kecil pertama. Berikan pispot/urinoir setiap 2 – 4 jam], 17. Jika pasien tidak dapat buang air kecil dalam 8 jam, lapor ke dokter (Buku Ajar Clinical Nursing Procedur, 2014).

Soal 5. Seorang perempuan (20 tahun) dirawat di Rumah Sakit dengan Meningitis. Perawat akan melakukan pemasangan selang nasogastrik kepada pasien. Saat ini perawat telah mengukur panjang selang dari lubang hidung melewati telinga hingga ke prosesus xiphoideus.

Apakah tindakan yang tepat dilakukan oleh perawat selanjutnya?

a. Memasang handscoon
b. Memasang perlak di atas dada pasien
c. Mengatur posisi pasien
d. Melumasi ujung selang dengan jelly
e. Memasukkan selang dari lubang hidung

Jawaban : D. Melumasi ujung selang dengan jelly. Pembahasan: Opsi “Memasang handscoon” SALAH. Ini dilakukan sebelum mengukur panjang selang. Opsi “Memasang perlak di atas dada pasien” SALAH. Ini dilakukan sebelum menggunakan handscoon.. Opsi “Mengatur posisi pasien” SALAH. Ini dilakukan sebelum memasang perlak di atas dada pasien. Opsi “Melumasi ujung selang dengan jelly” TEPAT.* Setelah mengukur panjang selang, selanjutnya perawat memberikan pelumas pada ujung selang supaya memudahkan selang masuk dan mengurangi terjadinya gesekan antara selang dan membran mukosa.. Opsi “Memasukkan selang dari lubang hidung” SALAH. Ini dilakukan setelah selang dilumasi dengan jelly.

Soal 6. Seorang laki-laki (40 tahun) berobat di Poliklinik Rumah Sakit dengan keluhan nyeri pada dada dan jantung berdebar-debar. Perawat akan melakukan perekaman EKG dan saat ini perawat telah memasang elektroda V4 pada dada pasien.

Apakah tindakan yang tepat dilakukan oleh perawat selanjutnya?

a. Memasang ektroda V5 di RIC 5 dada kanan garis aksilaris anterior
b. Memasang ektroda V5 di RIC 5 dada kiri garis mid-klavikula
c. Memasang ektroda V5 di RIC 5 dada kiri garis aksilaris anterior
d. Memasang ektroda V6 di RIC 5 dada kiri garis mid-aksilaris
e. Memasang ektroda V6 di RIC 5 dada kanan garis mid-aksilaris


Jawaban: C. Memasang ektroda V5 di RIC 5 dada kiri garis aksilaris anterior. Pembahasan: Opsi “Memasang ektroda V5 di RIC 5 dada kanan garis aksilaris anterior” SALAH. Tidak ada pemasangan elektoda V5 pada bagian dada kanan. Opsi “Memasang ektroda V5 di RIC 5 dada kiri garis mid-klavikula” SALAH. Lokasi ini merupakan pemasangan elektroda V4.. Opsi “Memasang ektroda V5 di RIC 5 dada kiri garis aksilaris anterior” TEPAT.* Setelah memasang elektroda V4, selanjutnya perawat memasang elektroda V5. Opsi “Memasang ektroda V6 di RIC 5 dada kiri garis mid-aksilaris” SALAH. Ini dilakukan setelah memasang elektroda V5. Opsi “Memasang ektroda V6 di RIC 5 dada kanan garis mid-aksilaris” SALAH. Tidak ada pemasangan elektoda V6 pada bagian dada kanan.


Soal 7. Seorang perempuan (37 tahun) di rawat di Rumah Sakit karena mengalami perdarahan hebat. Pasien mendapat tranfusi PRC 2 kantong. Satu kantong darah telah ditransfusikan ke pasien. Saat ini perawat memasang kantong kedua. Satu jam kemudian, tiba-tiba pasien mengeluh sesak dan pusing.

Apakah tindakan yang tepat dilakukan oleh perawat selanjutnya?

a. Ganti produk darah dengan NaCl 0,9%
b. Beri oksigen nasal kanul 5 Lpm
c. Periksa tanda-tanda vital pasien
d. Hentikan transfusi
e. Beri tahu dokter penanggung jawab pasien

Jawaban : D. Hentikan transfusi. Pembahasan: Reaksi yang timbul selama atau setelah transfusi darah merupakan reaksi transfusi.

Soal 8. Seorang pasien (25 tahun) dirawat di Rumah Sakit dengan suspec appendisitis. Hasil pengkajian ; nyeri ulu hati menjalar ke perut kanan bawah sejak 3 hari lalu, demam dan nafsu makan menurun. Leukosit 14.000 mm3. Perawat melakukan pemeriksaan palpasi pada abdomen kanan bawah.

Apakah hasil pemeriksaan yang ditemukan?

a. Ditemukan nyeri tekan
b. Ditemukan nyeri referral
c. Ditemukan distensi abdomen
d. Ditemukan nyeri tekan dan nyeri lepas
e. Ditemukan redup/pekak

Jawaban : D. Ditemukan nyeri tekan dan nyeri lepas. Pembahasan:  Data fokus masalah; nyeri ulu hati menjalar ke perut kanan bawah sejak 3 hari lalu, demam dan nafsu makan menurun. Leukosit 14.000 mm3, nyeri saat pasien diminta menekuk kaki kanan. Perawat melakukan pemeriksaan palpasi pada abdomen kanan bawah. Nyeri abdomen yang dijadikan sebagai keluhan utama pada pasien ini masih memberikan banyak kemungkinan diagnosis karena nyeri dapat berasal baik dari organ dalam abdomen (nyeri viseral) maupun dari lapisan dinding abdomennya (nyeri somatik). Nyeri akut abdomen yang timbul bisa tiba-tiba atau sudah berlangsung lama. Namun, penentuan lokasi dari nyeri abdomen mampu membantu untuk mengarahkan lokasi pada organ yang menyebabkan nyeri tersebut, walaupun nyeri yang dirasakan mungkin akibat dari penjalaran organ lain. Salah satu lokasi nyeri abdomen yang paling sering terjadi yaitu pada titik Mc Burney. Nyeri pada titik ini mengarah pada infeksi di apendiks (apendisitis). Melakukan penekanan pada titik McBurney (McBurney's point) yang terdapat di 2/3 antara umbilikus dan anteriot superior iliac spine (ASIS). Hasil yang ditunjukkan pada pemeriksaan palpasi (penekanan) pada mcburney adalah; Nyeri tekan (+) Mc.Burney: Pada palpasi didapatkan titik nyeri tekan kuadran kanan bawah atau titik Mc Burney dan ini merupakan tanda kunci diagnosis. Nyeri lepas (+): Rebound tenderness (nyeri lepas tekan) adalah rasa nyeri yang hebat (dapat dengan melihat mimik wajah) di abdomen kanan bawah saat tekanan secara tiba-tiba dilepaskan setelah sebelumnya dilakukan penekanan yang perlahan dan dalam di titik Mc Burney.

Soal 9. Seorang laki-laki (45 tahun) dirawat di Rumah Sakit dengan GGK. Saat ini, pasien sedang menjalani hemodialisa ke-10. Hasil pengkajian; pasien mengeluh pusing, lemas, berkeringat, dan pandangan kabur. Tekanan darah 90/70 mmHg, frekuensi nadi 90 x/menit.

Apakah tindakan yang tepat dilakukan perawat?

a. Berikan pasien minum
b. Berikan balsem pada kepala pasien
c. Posisikan pasien dengan kepala lebih rendah dari kaki
d. Tinggikan kepala 45 derajat
e. Monitor tanda-tanda vital berkala

Jawaban : C. Posisikan pasien dengan kepala lebih rendah dari kaki. Pembahasan : Data fokus masalah; pasien mengeluh pusing, lemas, berkeringat, dan pandangan kabur. Tekanan darah 90/70 mmHg, frekuensi nadi 90 x/menit. Masalah keperawatan yang mungkin muncul pada kasus adalah risiko perfusi serebral tidak efektif, yang disebabkan oleh adanya hipotensi yang dialami pasien yang merupakan suatu komplikasi proses tindakan hemodialisa.  Tindakan yang tepat dilakukan adalah memposisikan pasien dengan kepala lebih rendah dari kaki. Posisi elevasi kaki merupakan pengaturan posisi dimana anggota gerak bagian bawah diatur pada posisi lebih tinggi dari jantung sehingga darah balik ke jantung akan meningkat dan penumpukan darah pada anggota gerak bawah tidak terjadi. Efek dari gaya gravitasi merupakan hal yang berlaku pada posisi elevasi kaki yang akan menyebabkan tekanan aliran darah dari ujung kaki meningkat ke daerah jantung dan kepala, hal ini akan menjaga kestabilan tekanan darah..

Soal 10. Seorang laki-laki (26 tahun) dirawat di Rumah Sakit akibat terjatuh dari motor. Hasil pengkajian ; pasien mengatakan luka pada paha kanan, terasa perih dan masih berdarah. Luka tampak seperti robekan, masih berdarah dengan ukuran 3x2x3 cm.

Apakah jenis luka yang terdapat pada pasien?

a. Vulnus Contussum
b. Vulnus Punctum
c. Vulnus Excoriasi
d. Vulnus Laceratum
e. Vulnus Perforatum


Jawaban : D. Vulnus Laceratum. Pembahasan: Jenis-jenis luka berdasarkan penyebab : 1. Vulnus ekskoriasi atau luka lecet/gores adalah cedera pada permukaan epidermis akibat bersentuhan dengan benda berpermukaan kasar atau runcing. Luka ini banyak dijumpai pada kejadian traumatik seperti kecelakaan lalu lintas, terjatuh maupun benturan benda tajam ataupun tumpul.  2. Vulnus scissum adalah luka sayat atau iris yang di tandai dengan tepi luka berupa garis lurus dan beraturan. Vulnus scissum biasanya dijumpai pada aktifitas sehari-hari seperti terkena pisau dapur, sayatan benda tajam (seng, kaca), dimana bentuk luka teratur. 3. Vulnus laseratum atau luka robek adalah luka dengan tepi yang tidak beraturan atau compang camping biasanya karena tarikan atau goresan benda tumpul. Luka ini memiliki dimensi panjang, lebar, dan dalam, dapat kita jumpai pada kejadian kecelakaan lalu lintas dimana bentuk luka tidak beraturan dan kotor, kedalaman luka bisa menembus lapisan mukosa hingga lapisan otot. 4. Vulnus punctum atau luka tusuk adalah luka akibat tusukan benda runcing yang biasanya kedalaman luka lebih dari pada lebarnya. Misalnya tusukan pisau yang menembus lapisan otot, tusukan paku dan benda-benda tajam lainnya. Kesemuanya menimbulkan efek tusukan yang dalam dengan permukaan luka tidak begitu lebar. 5. Vulnus morsum adalah luka karena gigitan binatang. Luka gigitan hewan memiliki bentuk permukaan luka yang mengikuti gigi hewan yang menggigit. Dengan kedalaman luka juga menyesuaikan gigitan hewan tersebut.  6. Vulnus Contussum atau luka lebam adalah luka akibat pecahnya pembuluh darah di bawah kulit, tidak terjadi robekan dan perdarahan keluar. Luka ini biasanya terjadi akibat benturan keras sehingga menimbulkan waran merah kehitaman atau kebiruan pada kulit. 7. Vulnus combutio adalah luka karena terbakar oleh api atau cairan panas maupun sengatan arus listrik. Vulnus combutio memiliki bentuk luka yang tidak beraturan dengan permukaan luka yang lebar dan warna kulit yang menghitam. Biasanya juga disertai bula karena kerusakan epitel kulit dan mukosa.


Baca: Contoh Soal Ukom Ners dan Pembahasan 2020-2021 (Part 1)

      Contoh Soal Ukom Ners dan Pembahasan 2020-2021 (Part 2)

      Contoh Soal Ukom Ners dan Kunci Jawaban (Part 3)

      Contoh Soal Ukom Ners dan Kunci Jawaban (Part 4)

      Contoh Soal Ukom Perawat dan Kunci Jawaban (Part 5) Update


Editor: Heru Setianto

Source Image: Heru Setianto

Source: Net