-->

Contoh Soal Ukom Ners dan Pembahasan 2020-2021 (Part 2)

 Uji kompetensi adalah suatu proses untuk menjamin perawat yang terdaftar memiliki kompetensi yang dipersyaratkan.

Foto Contoh Soal Ukom Ners dan Kunci Jawaban Lengkap Terbaru - www.herusetianto.com

Ujian Kompetensi atau sering disingkat Ukom. Lulus Ukom merupakan salah satu syarat dalam pengurus STR (Surat Tanda Registrasi) perawat.

Contoh Soal Ukom Ners dan Pembahasan (Part 2)

Manajamen Keperawatan (7 Soal)

Soal 1. Suatu Rumah Sakit memiliki kapasitas 500 unit tempat tidur. Pada bulan Februari 2020, jumlah total hari rawatan hingga akhir Februari 2020 mencapai angka 7000.

Berapakah Bed Occupancy Ratio Rumah Sakit pada bulan Januari 2020?

a. 50%
b. 51%
c. 45%
d. 48%
e. 55%

Jawaban : A. 50%. Rumus Penghitungan Bed Occupancy Rate (BOR): (Jumlah hari perawatan / (Jumlah tempat tidur x periode hari dalam 1 bulan) x 100%. Jadi (7000/ (500 x 28)) x 100% = 50 %.


Soal 2. Suatu Rumah Sakit memiliki kapasitas 600 unit tempat tidur.

Hasil pengkajian bulan Februari 2020 : penghitungan selama 1 bulan terdapat jumlah pasien keluar dalam kondisi hidup adalah 1875 orang dan jumlah pasien yang meninggal 125 orang.

Total hari rawatan pasien di ruangan adalah 14000 hari.

Berapakah Average Length of Stay (AVLOS) Rumah Sakit pada bulan Januari 2020?

a. 5 hari
b. 6 hari
c. 7 hari
d. 8 hari
e. 9 hari

Jawaban : C. 7 hari. AVLOS (Average Length of Stay) = Rata-rata lamanya pasien dirawat. Rumus AVLOS = Jumlah lama dirawat / Jumlah pasien keluar (hidup + mati). Pada kasus, jumlah pasien yang keluar Rumah Sakit dalam kondisi hidup ada 1875 orang dan jumlah pasien yang meninggal 125 orang. Total hari perawatan pasien di ruangan 14000 hari. AVLOS RS bulan Januari 2020 = 14000/(1875+125) = 14000/2000 = 7 hari.

Soal 3. Pada suatu ruang rawat Rumah Sakit terjadi perselisihan paham antara perawat senior dengan perawat baru terkait metode dokumentasi ASKEP di ruangan.

Kepala Ruang menengahi perselisihan dalam rapat dengan mencari siapa yang benar dan salah sehingga menghasilkan beberapa kesepakatan yang kurang ditanggapi oleh perawat senior. 

Apakah metode penyelesaian masalah yang diterapkan oleh Kepala Ruang?

a. Akomodasi
b. Kompetisi
c. Negosiasi
d. Menghindar
e. Kolaborasi

Jawaban : B. Kompetisi. Metode kompetisi (competition) adalah suatu strategi yang dapat diartikan sebagai “win-lose” penyelesaian konflik. Penyelesaian ini menekankan bahwa hanya ada satu orang atau kelompok yang menang tanpa mempertimbangkan yang kalah. Akibat negatif dari strategi ini adalah kemarahan, putus asa dan keinginan untuk perbaikan di masa mendatang (Bowditch & Buono, 1994).

Soal 4. Seorang perawat pelaksana mendapat tanggung jawab mengelola seorang klien dengan Myasthenia Gravis.

Klien mendapatkan perawatan langsung selama 8 jam dan perawatan tidak langsung 2 jam.

Apakah tingkat ketergantungan perawatan klien?

a. Self care
b. Minimal care
c. Intermediate care
d. Modified Intensive care
e. Intensive care

Jawaban : E. Intensive Care. Tingkat Ketergantungan Pasien Menurut Hanson: Kategori V : Intensive Care: Biasanya membutuhkan 10 - 14 jam dengan waktu rata-rata efektif 12 jam / 24 jam.

Soal 5. Seorang Kepala Ruangan memberikan tugas kepada salah seorang perawat pelaksana baru untuk langsung berdinas di ruang rawat tanpa adanya orientasi dan pengarahan ruangan.

Kepala Ruang hanya menugaskan perawat baru untuk melakukan apa yang bisa dilakukannya saja terlebih dahulu.

Apakah kondisi yang berpotensi mengakibatkan pendelegasian tidak berjalan efektif?

a. Under Delegation
b. Over Delegation
c. Unproper Delegation
d. Indirect Delegation
e. False Delegation

Jawaban : C. Unproper Delegation. Unproper delegation adalah Pelimpahan yang tidak tepat. Kesalahan yang ditemukan adalah, pemberian tugas limpah, orang yang tepat, dan alasan delegasi hanya karena faktor senang/tidak senang. Pelimpahan ini tidak efektif karena kecendrungan pimpinan menilai pekerjaanya berdasarkan unsur subyektif.

Soal 6. Suatu Rumah Sakit memiliki kapasitas 600 unit tempat tidur.

Hasil pengkajian bulan Juni 2020 : penghitungan selama 1 bulan terdapat jumlah pasien keluar dalam kondisi hidup adalah 3600 orang dan jumlah pasien yang meninggal 400 orang.

Total hari rawatan pasien di ruangan adalah 10000 hari.

Berapakah Turn Over Interval Rumah Sakit pada bulan April 2020?

a. 2 hari
b. 1 hari
c. 3 hari
d. 4 hari
e. 5 hari


Jawaban : A. 2 hari. TOI (Turn Over Interval) adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah diisi ke saat terisi berikutnya. Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur. Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari (Depkes RI, 2005). Rumus : TOI = ((Jumlah tempat tidur X Periode) – Hari perawatan) / Jumlah pasien keluar (hidup +mati).  Diketahui : Kapasitas tempat tidur : 600 unit. Periode 1 bulan Juni : 30 hari. Jumlah pasien keluar (hidup + mati) : 4000 orang Total hari rawatan : 10.000 hari.  Jadi  TOI = ((600 X 30) – 10.000) / 4000 = 2 hari.

Soal 7. Seorang perawat IGD ditetapkan sebagai perawat berprestasi berdasarkan hasil evaluasi kinerja dari pihak manajemen Rumah Sakit.

Manajemen Rumah Sakit memberikan penghargaan berupa paket liburan keluar negeri selama 1 minggu. 

Apakah bentuk penghargaan yang diberikan oleh manajemen Rumah Sakit tersebut?

a. Imbalan Sosial 
b. Motivasi Langsung
c. Kompensasi Langsung
d. Kompensasi Non Moneter
e. Kompensasi Tidak Langsung

Jawaban : E. Kompensasi TIdak Langsung. Kompensasi adalah sebagai pemberian imbalan jasa yang layak dan adil kepada karyawan-karyawan karena mereka telah memberi sumbangan kepada pencapaian organisasi. (Suwatno, 2001). Kompensasi tidak langsung (fringe benefit) adalah kompensasi tambahan yang diberikan berdasarkan kebijaksanaan perusahaan terhadap semua karyawan dalam usaha meningkatkan kesejahteraan para karyawan. Contohnya asuransi kesehatan, asuransi jiwa, dan bantuan perumahan. Penghargaan itu diberikan untuk berbagai macam tujuan.

Keperawatan Komunitas (7 Soal)

Soal 8. Suatu kelurahan berada di lingkungan industri yang menghasilkan limbah asap, 20 % masyarakat menderita ISPA, 10 % diantaranya adalah anak-anak.

Masyarakat mengatakan tidak mau menggunakan masker karena merasa tidak nyaman. Perawat memberikan pendidikan kesehatan tentang pentingnya penggunaan masker.

Apakah strategi intervensi yang dilakukan oleh perawat?

a. Pemberdayaan Masyarakat
b. Promosi Kesehatan
c. Kemitraan
d. Advokasi
e. Supervisi

Jawaban : B. Promosi Kesehatan. Promosi Kesehatan. Promosi Kesehatan. Lawrence Green (1984) merumuskan definisi promosi kesehatan sebagai segala bentuk kombinasi pendidikan kesehatan dan intervensi yang terkait dengan ekonomi, politik, dan organisasi, yang dirancang untuk memudahkan perubahan perilaku dan lingkungan yang kondusif bagi kesehatan (Strategi implementasi keperawatan komunitas menurut Kemenkes, 2016).

Soal 9. Perawat Puskesmas mengunjungi salah satu keluarga yang memiliki anggota keluarga dengan post rehabilitasi penyalahgunaan NAPZA.

Hasil pengkajian : klien mengatakan jarang keluar rumah karena warga masyarakat disekitar tidak mau bergaul dengan klien.

Apakah upaya yang tepat dilakukan oleh perawat?

a. Upaya Promotif
b. Upaya Preventif
c. Upaya Kuratif
d. Upaya Rehabilitative
e. Upaya Resosialitatif

Jawaban : E. Upaya resosialitatif. Data fokus masalah; klien dengan post rehabilitasi penyalahgunaan NAPZA, klien jarang keluar rumah karena warga masyarakat disekitar tidak mau bergaul dengan klien.Upaya yang tepat dilakukan oleh perawat adalah dengan melakukan resosialisasi kepada masyarakat/warga. Hal ini dilakukan untuk mengembalikan klien ke dalam lingkungan masyarakt agar diterima sebagai warga dan klien bisa melakukan perannya dalam masyarakat. Upaya Resosilitatif :  upaya mengembalikan individu, keluarga dan kelompok  khusus ke dalam pergaulan masyarakat, diantaranya adalah kelompok-kelompok yang diasingkan oleh masyarakat karena menderita suatu penyakit dan mengembalikan serta memfungsikan kembali baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat ke lingkungan sosial dan masyarakatnya.

Soal 10. Seorang perawat melakukan kunjungan ke suatu posyandu. Hasil kunjungan ; sebagian besar balita menunjukkan tanda-tanda kurang gizi.

Pelayanan meja 5 posyandu tampak tidak berfungsi. Penyuluhan terkait gizi untuk para ibu yang datang membawa balita tidak dilakukan oleh kader.

Apakah komponen pengkajian yang dilakukan oleh perawat?

a. Komunikasi
b. Pendidikan
c. Keamanan dan Transportasi
d. Lingkungan Fisik
e. Pelayanan Kesehatan dan Sosial

Jawaban : E. Pelayanan Kesehatan dan Sosial. Dara fokus pengkajian; Sebagian besar balita menunjukkan tanda-tanda kurang gizi. Pelayanan meja 5 posyandu tampak tidak berfungsi. Penyuluhan terkait gizi untuk para ibu yang datang membawa balita tidak dilakukan oleh kader. Berdasarkan data di atas, komponen pengkajian yang dilakukan oleh perawat adalah pengkajian pelayanan kesehatan dan sosial. Pengkajian pelayanan kesehatan mengkaji apakah dapat membantu terdeteksinya suatu gangguan kesehatan, memberikan perawatan dan rehabilitasi bila diperlukan. Selain itu juga tersedianya pasar dan tempat ibadah, sehingga memudahkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya.

Soal 11. Perawat komunitas mengunjungi sebuah Pesantren.

Hasil kunjungan ; bulan Agustus 2020 terjadi kasus DBD pada 10% santri, 7 bulan lalu terjadi kasus yang sama pada 15% santri.

Hasil pengamatan terdapat genangan air pada pot-pot dan kaleng bekas minuman dan selokan yang tidak tertutup.

Apakah tindakan prioritas yang dilakukan perawat komunitas?

a. Melakukan P3M
b. Melindungi warga Pesantren dari gigitan nyamuk dengan mengunakan lotion anti nyamuk
c. Bersama sama warga Pesantren membersihkan lingkungan
d. Melakukan fogging terhadap lingkungan Pesantren
e. Memberikan kelambu pada warga Pesantren

Jawaban : A. Melakukan P3M. Data fokus masalah; data di atas menunjukkan adanya penanganan penyebab penyakit yang tidak tuntas, yaitu pemberantasan vektor penyebab DBD. Tindakan yang tepat dilakukan adalah dengan melakukan pencegahan jangka panjang yaitu pemberantasan vektor dengan cara melakukan P3M.

Soal 12. Seorang perawat melakukan survey komunitas di suatu kecamatan.

Hasil pengkajian : terdapat suatu desa yang memiliki kandang ternak yang berdempetan dengan rumah, sampah berserakan di pekarangan rumah dan sungai sebagai sumber air untuk kebutuhan mandi, cuci dan kakus.

Apakah faktor determinan yang mempengaruhi kesehatan masayarakat?

a. Faktor Lingkungan
b. Faktor Perilaku
c. Faktor Pelayanan Kesehatan
d. Faktor Genetik
e. Faktor Individual

Jawaban : A. Faktor Lingkungan. Teori klasik yang dikembangkan oleh Blum (1974) mengatakan bahwa adanya 4 determinan utama yang mempengaruhi derajat kesehatan individu, kelompok atau masyarakat. faktor lingkungan adalah ruang lingkup kesehatan lingkungan tersebut antara lain mencakup : perumahan, pembuangan kotoran manusia (tinja), penyediaan air bersih, pembuangan sampah, pembuangan air kotor (limbah), rumah hewan ternak (kandang).

Soal 13. Perawat puskesmas menemukan data bahwa sebanyak 20 % masyarakat suatu desa menderita Diabetes Melitus terkontrol.

Perawat puskesmas memberikan penyuluhan tentang  perawatan kaki klien dengan penyakit DM.

Apakah upaya kesehatan yang dilakukan oleh perawat?

a. Pencegahan Primer
b. Pencegahan Sekunder
c. Pencegahan Tersier
d. Rehabilitatif
e. Kuratif

Jawaban : C. Pencegahan Tersier. Data Fokus : Perawat puskesmas memberikan penyuluhan mengenai perawatan kaki DM. Berdasarkan kasus, upaya kesehatan masyarakat yang sedang dilakukan perawat adalah upaya prevensi tertier. Pencegahan tersier merupakan pencegahan yang mencakup usaha untuk mempertahankan kesehatan yang optimal setelah mengalami suatu penyakit. Pencegahan tersier bagi individu kerap membutuhkan perubahan perilaku atau gaya hidup yang signifikan. Contohnya mencakup kepatuhan mengikuti pengobatan yang diresepkan, program olahraga, dan diet.

Soal 14. Perawat komunitas melakukan kunjungan pada suatu keluarga.

Hasil pengkajian : terdapat seorang anggota keluarga yang mengalami gangguan pola tidur.

Perawat kemudian memberikan latihan autogenik untuk mengatasi masalah klien tersebut.

Apakah peran yang dilakukan perawat dalam kegiatan tersebut?

a. Care Giver
b. Penemu Kasus
c. Advokat
d. Manager Kasus
e. Konselor

Jawaban : A. Care Giver.  Data fokus : Perawat memberikan latihan autogenik untuk mengatasi masalah gangguan pola tidur klien. Berdasarkan kasus tersebut, perawat sedang melakukan perannya sebagai pemberi asuhan keperawatan/caregiver. Sebagai pemberi asuhan keperawatan (Caregiver), perawat dapat memberikan pelayanan keperawatan secara langsung dan tidak langsung kepada klien, menggunakan pendekatan proses keperawatan yang meliputi; melakukan pengkajian dalam upaya mengumpulkan data dan informasi yang benar, menegakkan diagnosa keperawatan berdasarkan hasil analisis data, merencanakan intervensi keperawatan sebagai upaya mengatasi masalah yang muncul dan membuat langkah/cara pemecahan masalah, melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana yang ada dan melakukan evaluasi berdasarkan respon klien terhadap tindakan keperawatan yang telah dilakukan.

Baca: Contoh Soal Ukom Ners dan Pembahasan 2020-2021 (Part 1)

      Contoh Soal Ukom Ners dan Pembahasan 2020-2021 (Part 2)

      Contoh Soal Ukom Ners dan Kunci Jawaban (Part 3)

      Contoh Soal Ukom Ners dan Kunci Jawaban (Part 4)

      Contoh Soal Ukom Perawat dan Kunci Jawaban (Part 5) Update


Editor: Heru Setianto

Source Image: Heru Setianto

Source: Net