-->

Makalah Bio Etika Dalam Riset Kesehatan Dan Peran Teknologi Dalam Pelayanan Kesehatan

Bioetika adalah sebuah studi interdisipliner tentang masalah yang ditimbulkan oleh perkembangan di bidang biologi dan ilmu kedokteran. Baik perkembangan tersebut terjadi skala mikro maupun makro, dan yang pasti terjadi pada masa kini dan masa mendatang.


Makalah Bio Etika Dalam Riset Kesehatan Dan Peran Teknologi Dalam Pelayanan Kesehatan

Bioetika diambil dari kata “bios” berati kehidupan dan “ethos” berarti norma atau nilai-nilai moral. Tak hanya membahas di bidang medis saja, bioetik juga membahas hingga terkait kesehatan masyarakat.

Sebelumnya Institude for the Study of Society, Ethics and Life Sciences, Hasting Center, New York sekitar tahun 1969 silam. Merupakan salah satu institusi resmi yang mulai melakukan penelitian terkait masalah bioetika.

Bio Etika Dalam Riset Kesehatan Dan Peran Teknologi Dalam Pelayanan Kesehatan

Seperti diketahui bioetika mencakup berbagai isu, mulai dari isu sosial, hukum, agama, ekonomi bahkan politik. Saat ini perkembangan bioetik di Indonesia sendiri mulai berkembang.

Tercatat di Indonesia telah terbentuk sebuah Jaringan Bioetika dan Humaniora Kesehatan Indonesia (JBHKI) tahun 2002. Dimana tijuan dari pembentuak tersebut, tak lain demi meningkatkan studi terkait bioetika dimasa yang akan mendatang.

Berikut Contoh Makalah Bio Etika Dalam Riset Kesehatan di atas dalam format Doc, klik link unduh di bawah berikut ini:




* Untuk file power point dalam bentuk PPT, dapat di lihat dan di unduh pada lampiran file di akhir artikel ini.

Terdapat Beberapa Tantangan Masyarakat atas Permasalahan Bioetika

Mulai dari tantangan lingkungan, sosial dan psikologi. Dari segi lingkungan, memang bioetika telah menjadi pedoman aktivitas para ahli biologi dalam pekerjaannya. Hal tersebut demi menghindari efek negatif bagi kehidupan.

Maka mengaplikasian bioetika bagi para peneliti dan ilmuan, memang sudah suatu keharusan. Jauh sebelum dikenal bioetik, di Indonesia sendiri telah mengenal dan akrab dengan etika keilmuan.

Saat ini semakin perkembang pesatnya akan kemajuan. Terutaman di bidang bioteknologi berbasis Biologi Molekuler dan Teknologi Rekayasa Genetika. Seperti Cloning, Stem Cell Experiment, hingga Transgenic Experiment diisukan telah menyentuh martabat dan harkat hidup organisme.

Bahkan penggunaan perkembangan bioteknologi di bidang ilmu kedokteran dan kefarmasian di Amerika serikat. Tepatnya pada tahun 1978 lalu, sebuah industri Genentech. Telah sukses memproduksi hormon insulin masnusia lewat bakteri Escherissia Coli.

Dimana mereka menggunakan sebuah gen sintetik penyandi sintesis hormon insulin manusia yang disisipka ke dalam bakteri Escherissia Coli.

BacaCara Cek Status Akreditasi Program Studi Kesehatan di Situs LAM-PTKes

Kemudian yang kedua dari perkembang isu sosial. Terdapat beberapa respon kekhwatiran atas dugaan penyalahgunaan perkembangan bioteknologi. Salah satu yang tengah populer, yakni inseminasi buatan atau dikenal dengan sebutan bayi tabung di bidang kedokteran.

Bayi tabung atau juga sering disebut dengan istilah fertilisasi-in-vitro, adalah sebuah pembuahan sel telur oleh sel sperma yang terjadi di dalam tabung petri, dan semua proses tindakan prosedur tersebut dilakukan oleh petugas medis.

Sebenarnya pengaplikasian dari bayi tabung ini telah banyak membantu pasangan suami istri. Baik yang susah hingga tidak mungkin memiliki keturunan karena suatu kelainan alami dalam tubuh.

Namun isu terkait permasalahan dan pertentangan program bayi tabung muncul. Saat sperma pendonor pada saat bayi tabung, bukan berasal dari sperma suami sendiri. Maka kelak jika anak tersebut lahir, status keperdataan hingga hak waris dapat dipertanyakan. 

Dan yang terkahir dari segi psikologi, adanya respon kekhawatiran permasalahan yang timbul dari perkembangan bioteknologi. Adanya penggunaan Stem cell sebagai salah satu peluang metode terapi untuk kelainan pada sel-sel otak penyandang autisme.

Menurut studi yang dilakukan oleh Icim (2007) menyatakan bahwa terapi stem cell untuk anak autisme telah berhasil dilakukan. Mulai dari mampu memperbaiki ketidaknormalan pada hypoferpusi basal.

Namun akan menjadi masalah, saat sel yang ditransfer membawa gen yang mempunyai kelainan genetis. Maka diperlukan kode etik penelitian manusia dan hukum perlindungan anak dalam prosedur pengambilan stem cell dewasa dari tubuh manusia. 

Dalam praktik kedokteran di Indonesia sendiri mengacu atas 4 kaidah dasar moral, atau sering disebut kaidah dasar bioetika. Mulai dari beneficence (berbuat baik), non-malficence (tidak memperburuk), autonomi (hak manusia) dan justice (keadilan).








Editor: Heru Setianto
Source Image: Pixbay [dot] com
Source:
- Bertens, K. Etika. Jakarta: Gramedia.
- Bone Edouard. Bioteknologi dan Bioetika. Kasinius.
- Hanafiah, J., Amri amir. Etika Kedokteran dan Hukum\Kesehatan (4th ed). EGC.
- Net