-->

Ganja Bermanfaat Untuk Pengobatan Nyeri Kronis

Menurut penelitian cara pengobatan menggunakan Mariyuana (ganja) ternyata mempunyai banyak efek samping, seperti pusing, mulut kering, mual, kelelahan, euforia (rasa senagn berlebihan), muntah, disorientasi, mengantuk, kebingungan, kehilangan keseimbangan dan halusinasi. Sementara Marujana sendiri adalah salah satu jenis narkoba yang berasal dari biji, bunga dan daun tanaman ganja yang dikeringkan.


Meski pengobatan memakai Mariyuana berguna dan efektif dalam membantu mengobati nyeri kronis tetapi ada bukti kurang dari keberhasilannya dalam menangkal mual atau membantu pasien sakit berat badan. Namun permasalah memungkinkan penggunaan ganja sebagai obat masih diperdebatan oleh 23 negara bagian AS dan hampirdi setiap negara di dunia.

Temuan dalam Journal of American Medical Association, yang dirilis pada hari Selasa, didasarkan pada meta-analisis dari 79 studi terkontrol acak yang mencakup total hampir 6.500 pasien.

"Ada bukti-kualitas moderat yang menunjukkan bahwa cannabinoids mungkin bermanfaat untuk pengobatan neuropatik kronis atau sakit kanker dan spastisitas karena multiple sclerosis," ungkap studi yang dipimpin oleh peneliti Penny Whiting dari University of Bristol, (25/6/15).

Kurang meyakinkan adalah bukti "yang menunjukkan bahwa cannabinoids dikaitkan dengan perbaikan dalam mual dan muntah akibat kemoterapi, berat badan (penderita) HIV, gangguan tidur, dan sindrom Tourette," lanjut dari studi tersebut.

Sedangkan editorial di JAMA oleh Deepak Cyril D'Souza dan Mohini Ranganathan dari Yale University School of Medicine menyerukan studi lebih ketat ganja bila digunakan untuk tujuan medis.

"Jika inisiatif negara 'untuk melegalkan ganja medis hanyalah langkah terselubung menuju memungkinkan akses ke ganja rekreasi, maka komunitas medis harus dibiarkan keluar dari proses, dan bukan ganja harus dilegalkan," tulis dalam jurnal mereka.

"Sebaliknya, jika tujuannya adalah untuk membuat ganja tersedia untuk tujuan medis, maka tidak jelas mengapa proses persetujuan harus berbeda dari yang digunakan untuk obat-obat lain." tambahnya.


Editor: Heru Setianto
Source: Net