-->

Cara Mencegah Penularan dari Penyakit MERS

WHO (World Health Organization) sebagai organisasi kesehatan dunia.

Sampai saat ini belum mengeluarkan travel warning untuk berpergian mengunjungi negara-negara yang terkena wabah penyakit menular MERS CoV (Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus).

Namun perlu diwaspadai penularan penyakit ini bisa melalui kontak langsung dengan penderita positif MERS, maupun dengan benda terkontaminasi virus itu.


Menurut Mohamad Subuh, selaku Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan mengungkapkan alasan terkait kebijakan WHO tersebut terkait penyebaran penyakit menular MERS.

Mereka berpendapat bahwa penyakit MERS hanya bisa menyebar melalui penularan terbatas.

Sementara Subuh sendiri menyatakan, MERS tak menular lewat interaksi antar manusia di komunitas.

Melainkan hanya menimpa fasilitas kesehatan yang sedang merawat pasien positif MERS atau tempat lain yang telah terluar saja.

Maka salah satu langkah antisipasi penularan MERS dengan difokuskan pada fasilitas tertentu, dimana setiap petugas wajib mengenakan alat pelindung diri seperti sarung tangan dan masker.
Lalu kemungkinana penularannya bisa terjadi secara langsung dan tak langsung.

Untuk penularan MERS secara langsung adalah melalui droplet atau percikan dahak dari batuk maupun bersin seorang pasien yang telah dinyatakan positif MERS.

"Jarak maksimal percikan adalah 1 meter," kata Subuh, (25/6/15) di netTV.

Sedangkan penularan MERS secata tak langsung, diduga hanya bisa melalui kontak dengan benda yang telah terkontaminasi virus peneyebab MERS.

Sebelumnya, WHO sudan mengumumkan wake up call agar negara-negara siaga mengantisipasi MERS.

Sudah diketahui bersama MERS pertama kali muncul di Arab Saudi pada September 2012 lalu, dan terus menyebar ke negara di Timur Tengah hingga Asia.

Tanpa terkecuali Indonesia yang beresiko tinggi terkena wabah MERS, pasalnya orang Indonesia yang paling banyak yang berkunjung ke Arab Saudi.

Bahkan tercatat kalau negara Indonesia merupakan jamaah haji serta umroh dan TKI terbanyak di dunia yang mengunjungi Arab Saudi.


Editor: Heru Setianto
Source: Net