-->

Varian Rasa Kondom Membantu Orgasme dan Mencegah HIV/ AIDS

Beberapa orang beralasan menolak pemakaian kondom saat berhubungan seksual, mulai sulit cara memakainya sampai merasa berkurangnya sensitivitas penis. Padahal dengan menggunakan kondom, risiko untuk tertular penyakit menular seksual hingga HIV bisa dikurangi. Kondom sebaiknya selalu digunakan saat berhubungan seksual. Penggunaan kondom dapat mencegah diri dan pasangan dari risiko infeksi berbagai penyakit yang ditularkan lewat hubungan seksual.


Selain sebagai alat kontrasepsi dan pelindung, saat ini beberapa kondom dibuat untuk meningkatkan kepuasan (orgasme). Kerap kali kondom dianggap sebagai pengganggu kepuasan seksual. Para kaum adam pria lebih suka jika wanita yang memakai kondom, dan para wanita berharap juga sebaliknya.

Sebenarnya ada berbagai jenis rasa kondom yang unik. Tentu saja, ini salah satu cara pemasaran oleh para produsen untuk meningkatkan penjualannya. Berikut diantara varian rasa kondom unik yang mungkin membuat sebagian orang tertarik, di lansir dari berbagai sumber:

1. Cokelat
Siapa yang tidak suka denga rasa yang satu ini, yaitu cokelat. Hampir semua orang pasti suka dengan cokelat, terutama oleh para kaum hawa.

2. Aroma durian
Kondom dengan aroma dan bau khas seperti durian, pasti lebih membuat orang penasaran. Aroma yang sangat disukai oleh orang-orang Asia, terutama orang Indonesia tentunya.

3. Pisang
Tidak hanya kondomnya yang berbentuk buah pisang, yang bisannya di simbolkan sebagai bentuk kejantanan pria. Tapi aroma kondom ini, aroma buah pisang yang menggoda para wanita.

4. Berry liar organik
Produsen kondom membuat inovasi baru sejalan dengan tren makanan organik yang santer diberitakan, bahkan merekapun sampai ikut-ikutan membuat kondom dengan rasa berry liar organik. Ada-ada saja ia.

5. Bawang putih
Kondom yang satu ini cukup unik, dan mungkin akan membuat orang tambah tertarik. Sudah kita ketahui bersama, bahwa tidak semua orang menyukai bau bawang putih bukan.

6. Daging asap
Seperti tidak habisnya mencoba menarik konsumen, para produsen bahkan membuat varian kondom dengan rasa daging asap. Kondom ini tidak hanya beraroma seperti daging asap, tapi warnanya persis seperti daging asap.

Sebelumnya telah diproduksi sebuah kondom terbaru, didesain secara khusus untuk membunuh virus HIV. Menurut hasil pengujian menunjukkan, kondom tersebut mampu mematikan virus herpes, HIV, dan human papilloma virus penyebab kanker serviks dan kutil kelamin, hingga 99,9 persen.

Kondom yang disebut VivaGel ini dibuat oleh perusa haan bioteknologi Australia, Starpharma. Bahan aktif yang akan mencegah infeksi menular seksual itu berada di pelumas kondom. VivaGel disebutkan mengandung 0,5 persen astodrimer sodium non-antibiotik, atau obat antimikroba yang didesain khusus untuk melawan HIV.

KondomBukan Mempermudah Seks Bebas, Tapi Mencegah Penyakit Kelamin

Menurut Koordinator Pelaporan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Nasional Djadjat Sudradjat, kondom semata digunakan sebagai alat proteksi diri dari berbagai macam penyakit menular. Dan tak tepat bila dikatakan kondom untuk melegalkan maupun mempermudah hubungan seksual di tengah masyarakat.

"Penggunaan kondom tak lantas mempermudah hubungan seksual. Hal ini lebih kepada langkah pencegahan terinfeksi penyakit yang bisa menular lewat hubungan seksual, salah satunya AIDS. Siapa saja bisa menularkan AIDS termasuk pasangan yang sah," kata Dradjat, dilansir KompasTV.

Djajat juga menegaskan dan mengingatkan, perlindungan utama dari HIV tetaplah tidak melakukan hubungan seks (abstinence) dan penggunaan kondom adalah upaya pencegahan selanjutnya.

"Ingat ABCD, A untuk abstinence, B untuk be faithfull atau yakin pada pasangan, C untuk Condom, dan D untuk jauhi Drugs. Rumus tersebut adalah langkah efektif pencegahan HIV/AIDS pada pria yang jauh dari pasangannya," jelasnya.

Perlu diketahui bersama bahwa penularan HIV bisa terjadi melalui hubungan seks berganti-ganti pasangan, menggunakan jarum suntik secara bergantian yang tidak steril, dari ibu ke bayi melalui proses kehamilan, melahirkan, dan menyusui, serta penularan lewat transfusi darah yang tercemar penyakit HIV.


Editor: Heru Setianto
Source: Net