-->

Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Gangguan Nutrisi

GANGGUAN NUTRISI
Nutrisi lebih
Nutrisi kurang

Malnutrisi adalah kekurangan intake dari zat – zat makanan terutama protein dan karbohidrat. Dapat mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan dan kognisi serta dapat memperlambat proses penyembuhan.

TIPE –TIPE MALNUTRISI
Defisiensi nutrisi ex : kurang makan buah & sayuran--- kekurangan vit C---- perdarahan pd gusi.
Marasmus: Kekurangan protein dan kalori --- pembongkaran lemak tubuh & otot Gambaran klinis : atropi otot, menghilangnya lapisan lemak subkutan,kelambatan pertumbuhan,perut buncit,sangat kurus spt tulang dibungkus dll.
Kwashiokor: Kekurangan protein karena diet yg kurang protein atau disebabkan karena protein yg hilang secara fisiologis ( cedera & infeksi ).

Ciri –cirinya : lemah,apatis,hati membesar,BB turun,atropi otot,anemia ringan,perubahan pigmentasi pd kulit dan rambut Kwashiokor Kekurangan protein karena diet yg kurang protein atau disebabkan karena protein yg hilang secara fisiologis ( cedera & infeksi.

PENGKAJIAN
Pusat pengkajian nutrisi pada 5 area utama:
Pengukuran Fisik & Anthropometry
Test laboratorium
Riwayat kesehatan observasi klinikal
3 Dietary
Ekspektasi klien.

PENGUKURAN FISIK; ANTROPOMETRI

PENGUKURAN FISIK
dengan melakukan pengukuran IMT (Index Masa Tubuh) dengan rumus

IMT = Berat Badan (kg)/(Tinggi Badan (cm)/100)2

ANTROPOMETRI: LILA
wanita : 28,5 cm ---- pria : 28,3 cm
Ideal Body Weight (IBW)
(TB – 100) + - 10%

KLASIFIKASI IMT


Test laboratorium
1.Test lab yang umum digunakan untuk mempelajari status nutrisional termasuk mengukur plasma protein seperti albumin, trans-ferin, prealbumin, retinol binding protein, total iron-binding capacity dan hemoglobin.
2. Keseimbangan nitrogen.
Dietary
Riwayat diet berfokus pada kebiasaan asupan makanan dan likuid klien dan juga informasi tentang pilihan, alergi dan area relevan lainnya seperti kemampuan klien untuk mendapat-kan makanan.
Komponen dietary data
24-Hours Recall Methode, Data yang dikumpulkan:
Porsi makan
Pola makan dan snack
Waktu makan
Frekuensi makan
Makanan apa saja yang dimakan ----- dalam 3 – 7 hari sebelum sakit menggambarkan intake nutrisi klien, apakah adekuat atau tidak
Apakah ada diet yang dilakukan secara khusus ?
Adakah penurunan dan peningkatan berat badan dan berapa lama periode waktunya ?
Adakah status fisik pasien yang dapat meningkatkan diet seperti luka bakar dan demam ?
Adakah toleransi makan/minum tertentu.

Riwayat kesehatan observasi klinikal
Ners mengobservasi tanda perubahan nutrisi. Karena nutrisi tidak wajar akan mempengaruhi semua sistem tubuh, kunci malnutrisi bisa teramati selama pengkajian fisik . Ketika pengkajian fisik umum lengkap dari sistem tubuh, ners bisa mere-cek area relevan untuk mengevaluasi status nutrisional klien.

Kondisi medis yang dapat menyebabkan gangguan intake nutrisi Kondisi medis yang dapat menyebabkan gangguan intake nutrisi.

Kanker, malabsorbsi, diare, hiper- tiroid, infeksi berat, perdarahan, ketdk mampuan fisik dan mental, multiple wound or fractures, luka bakar Persistent fever above 37 º C (98,6º F) > 2 hari Chronic use of drugs that affect nutritional status Alcohol abuse Inadequate food budgets

CLINICAL DATA
Keadaan fisik : apatis, lesu
Berat badan : obesitas, underweight
Otot : fleksi/lemah, tonus kurang, tidak mampu bekerja
Sistem saraf : bingung, rasa terbakar, paresthesia, refleks menurun
Fungsi gastrointestinal : anoreksia, konstipasi, diare, flatulensi, pembesaran liver/lien
Kardiovaskuler : denyut nadi > 100x/mt, irama abnormal, TD rendah/tinggi
Rambut : kusam, kering, pudar, kemerahan, tipis, pecah, patah-patah.
Kulit : kering, pucat, iritasi, petekhie, lemak di subkutan tidak ada.
Bibir : kering, pecah-pecah, bengkak, lesi, stomatitis, membran mukosa pucat.
Gusi : perdarahan, peradangan.
Lidah : edema, hiperemis
Gigi : karies, nyeri, kotor.
Mata : konjungtiva pucat, kering, exoptlamus, tanda-tanda infeksi
Kuku : mudah patah.

Ekspektasi klien
Klien mengandalkan profesional health care untuk mengidentifikasi masalah yang tidak disadarinya.
Acuan pengetahuan yang mantap penting untuk memenuhi harapan klien .


Editor: Heru Setianto
Sumber: Buku Keperawatan