-->

Buat Binaragawan Wajib Baca: Bahaya Menyuntikan Cairan Synthol Ke Otot Lengan

Sebuah video seorang pria berteriak kesakitan saat seorang Dokter sedang mengeluarkan carian minyak Synthol yang disuntikan sendiri oleh sang Binaragawan beredar luas di dunia maya. Tampak sang dokter sedang mengeluarkan cairan berbahaya tersebut, pasalnya diberitakan bahwa lengan kanan pasien yang bengkak telah terinfeksi.



Dalam video yang hanya berdurasi 10 detik itu, terlihat sang dokter menusuk bisep (otot lengan sebelah atas) pria tersebut menggunakan sebuah jarum untuk mengalirkan cairan minyak dari otot pasien. Terang saja saat sebagian besar cairan kental mengalir dari lubang yang dibuat tadi, terdengar terikan pasien kesakitan.

Menurut Surat kabar Asing mengungkapakan, bahwa pria tersebut beasal dari Brasil. Kabarnya dia adalah satu dari sekian banyak binaragawan yang mempertaruhkan hidup mereka dengan menyuntikkan Synthol, zat terdiri dari minyak, zat anestesi yang disebut Lidocaine (cairan penghilang rasa sakit/nyeri), dan alkohol langsung ke otot-otot.

Sebelumnya Synthol sendiri tak diatur oleh Food and Drugs Administration (FDA), namun untuk menpatakan barang itu dapat dengan mudah diperoleh dari Internet. Hal inilah yang tak diketahui dan disadari akan potensi bahaya dari efek samping zat ini.

Bahkan baru-baru ini, diberitakan bahwa seorang pria bernama Romario Dos Santo Alvesyang baru berumur 25 tahun hampir kehilangan lengannya karena akan di amputasi. Penyebabnya hanya karena pria tersebut menyuntikan cairan Synthol ke otot lengannya. Nasib beruntung ternyata masih datang kepadanya, tak lama lemudian dokter berhasil mengeluarkan zat synthol dari lengannya.

Sebelumnya juga diberitakan beberapa orang berakhir tragis, sebab mereka harus merelakan anggota tubuhnya diamputasi akibat cairan tersebut. Hal itu dilakukan demi menyelamatkan nyawa mereka.

Sementara menurut catatan dunia kesehatan, penyalahgunaan synthol bisa berakibat fatal bagi kesehatan. Mulai dari kerusakan saraf, emboli paru, infeksi, hingga menyebabkan penyakit stroke.

Editor: Heru Setianto
Source: Net